Pemerintahan Biden memberitahukan Ukraina bahwa mereka akan mendukung upaya Ukraina untuk mempertahankan sebagian kecil wilayah Rusia yang saat ini didudukinya, sebagai alat tawar-menawar yang kuat untuk setiap kemungkinan negosiasi di masa mendatang.
Para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times dan Washington Post bahwa persetujuan Biden terhadap penggunaan ATACMS oleh Ukraina merupakan respons terhadap keputusan Rusia yang mengizinkan tentara Korea Utara bertempur di Ukraina.
Ukraina sebelumnya memperkirakan ada 11.000 tentara Korea Utara di Kursk. Rusia tidak membantah atau mengonfirmasi kehadiran tentara Korea Utara dalam konflik, meski sejauh ini belum ada bukti keberadaan mereka.
Keputusan Biden untuk mengizinkan penggunaan ATACMS juga berpotensi mendorong Inggris dan Prancis untuk mengambil langkah serupa terhadap pasokan senjata mereka ke Ukraina, termasuk rudal Storm Shadow. Kedua negara belum memberikan pernyataan resmi, tetapi beberapa media Ukraina melaporkan bahwa izin dari London dan Paris telah diberikan.
ATACMS dapat mencapai jarak hingga 300 km dan sulit dicegat karena kecepatannya yang tinggi. Bulan lalu, Zelensky mengonfirmasi bahwa Ukraina telah menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk pertama kalinya guna menyerang sasaran Rusia di timur negara itu. Dengan demikian, keputusan Biden untuk memperbolehkan Ukraina menggunakan ATACMS dan potensi partisipasi Inggris dan Prancis memperlihatkan bahwa konflik tersebut semakin meluas dan melibatkan lebih banyak aktor internasional.