Tampang

Bentrokan Sponsor Menjadi Kendala Besar Bagi Marc Marquez untuk Bergabung dengan Pabrikan Ducati

21 Mei 2024 12:20 wib. 100
0 0
Marc Marquez

Pembalap MotoGP Spanyol, Marc Marquez, dihadapkan pada kendala besar dalam upaya bergabung dengan tim pabrikan Ducati, di mana sponsor Red Bull menjadi salah satu faktor penghambatnya. Sebagai pembalap yang diharapkan untuk bergabung dengan Ducati pada tahun 2025, Marquez harus memecahkan teka-teki sponsorship yang mempengaruhi langkahnya di lintasan balap.

Menurut laporan dari Motorsport, Marquez harus mengakhiri hubungannya dengan sponsor pribadi lamanya, Red Bull, untuk bisa bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Ini menjadi tantangan karena Ducati sendiri disponsori oleh Monster, yang merupakan rival besar dari Red Bull di pasar minuman energi. Kesepakatan sponsorship antara Ducati dan Monster sendiri akan berlaku hingga akhir tahun 2025.

Namun, bukan hanya masalah sponsorship antara Red Bull dan Monster yang menjadi kendala bagi Marquez. Kabar adanya masalah sponsorship lain juga menyulitkan proses kerjasama antara Marquez dan tim resmi Ducati. Salah satunya adalah hubungan Marquez dengan Samsung, yang bersaing dengan sponsor utama Ducati, yaitu Lenovo. Selain itu, sponsor Marquez seperti Allianz juga bersaing dengan sponsor Ducati, Unipol. Bahkan perusahaan pialang energi asal Spanyol, Estrella Galicia, yang menjadi sponsor Marquez juga berkompetisi dengan perusahaan minuman anggur dan beralkohol, Contadi Castaldi, yang menjadi sponsor Ducati.

Sponsorship juga mempengaruhi aspek lain, seperti perlengkapan balap. Misalnya, Marquez disponsori oleh Oakley, sementara Ducati disponsori oleh Carrera. Segala kendala ini menjadi pertimbangan bagi Marquez dalam menjalani kepindahan tim yang diinginkannya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Ini Cara Membuat Puding Cokelat
0 Suka, 0 Komentar, 31 Jan 2018

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%