Adanya pengumuman ini membuat AS terlibat. Penasihat Keamanan Nasional AS, Jack Sullivan, mengatakan bahwa Washington hampir mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi terkait normalisasi hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv. Namun, pernyataan dari pejabat Saudi menegaskan bahwa kesepakatan tersebut harus bergantung pada pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, selain perjanjian keamanan dengan Washington.
Pada sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina, sementara Presiden Isaac Herzog menganggap normalisasi dengan Arab Saudi sebagai langkah besar menuju perubahan yang radikal.
Dalam sebuah pertemuan antara Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman Al Saud, dengan Sullivan, mereka membahas solusi dua negara yang memenuhi aspirasi dan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina.
Permasalahan di Palestina semakin buruk. Lebih dari 35.600 warga Palestina telah tewas di Gaza, kebanyakan di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.600 lainnya terluka sejak Oktober 2023. Lebih dari tujuh bulan setelah perang di Gaza, sebagian besar wilayahnya hancur oleh blokade yang menghalangi pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan, yang menyebabkan "kelaparan buatan manusia."
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dan diinstruksikan untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida serta memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Kesaksian dari berbagai pihak menunjukkan bahwa situasi kemanusiaan di Palestina semakin memburuk. Rakyat Palestina terus berjuang untuk mendapatkan hak mereka atas tanah air dan untuk hidup dalam kedamaian dan kebebasan.