Kementerian luar negeri Sri Lanka mengatakan "mengutuk keras" serangan IDF yang melukai dua tentaranya. Hal ini menunjukkan dampak internasional dari insiden penembakan tersebut, di mana negara-negara anggota PBB merasa terpanggil untuk memberikan reaksi yang tegas terhadap tindakan agresif Israel.
Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa beberapa penembakan terhadap posisi PBB di Lebanon selatan dilakukan secara langsung, meskipun ia tidak menyatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut. Hal ini menegaskan pentingnya investigasi yang komprehensif terhadap insiden-insiden penembakan tersebut, dan memberikan tekanan kepada pihak Israel untuk bekerja sama dalam kasus-kasus tersebut.
Saat invasi Israel ke Lebanon selatan berlanjut, IDF dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, terus menembakkan rudal dan roket melintasi perbatasan Israel-Lebanon. Hal ini menunjukkan eskalasi konflik yang semakin memprihatinkan, dan menunjukkan urgensi untuk segera mencari solusi damai dalam mengakhiri konflik tersebut.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa tiga orang, termasuk seorang gadis berusia dua tahun, tewas dalam serangan Israel di kota Sidon di Lebanon selatan. Dua tentara Lebanon juga tewas akibat serangan pasukan Israel di kota Kafra. Di ibu kota Beirut, petugas darurat terus menyisir reruntuhan bangunan yang terkena dua serangan udara Israel. Hal ini menggarisbawahi dampak kemanusiaan yang timbul akibat konflik di daerah tersebut, dan menuntut adanya tindakan tanggap darurat dalam menangani situasi tersebut.