3. Informasi Lowongan Tidak Ada di Situs Resmi Perusahaan
Jika Anda mendapatkan informasi lowongan dari pihak ketiga atau situs web lain yang bukan milik perusahaan, pastikan untuk memverifikasi ulang kebenarannya di situs resmi perusahaan. Perusahaan profesional biasanya mempublikasikan semua informasi lowongan kerja mereka melalui saluran resmi untuk memastikan transparansi dan validitas.
4. Alamat Email Tidak Resmi
Salah satu cara paling mudah untuk mengecek keaslian lowongan kerja adalah melalui alamat email yang digunakan untuk komunikasi. Perusahaan resmi biasanya memiliki domain email yang mencerminkan identitas perusahaan, seperti xxxx@nama_perusahaan.com. Jika Anda mendapatkan email dari domain umum seperti Gmail, Yahoo, atau Hotmail, sebaiknya pikirkan ulang keaslian lowongan tersebut.
5. Tidak Mempermasalahkan Kualifikasi dan Pengalaman
Perusahaan palsu seringkali tidak menetapkan kualifikasi khusus untuk posisi yang ditawarkan. Mereka mungkin membuka lowongan untuk semua jenjang pendidikan dan memberikan tawaran jabatan tinggi dengan gaji besar tanpa menetapkan persyaratan tertentu. Sebaliknya, perusahaan profesional akan selalu menetapkan kualifikasi minimum sesuai kebutuhan, seperti lulusan teknik sipil, sarjana geologi, atau diploma bidang tertentu.
6. Tidak Ada Proses Seleksi
Meski terdengar tidak masuk akal, ada banyak kasus di mana perusahaan palsu menerima kandidat tanpa melalui proses seleksi formal seperti wawancara, psikotes, atau tes tertulis.
Perusahaan yang kredibel akan melakukan seleksi ketat untuk memastikan bahwa kandidat yang diterima memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jika Anda ditawari pekerjaan tanpa proses seleksi yang memadai, ini adalah tanda bahwa lowongan tersebut mungkin tidak sah.