Tampang

Kelezatan Pedas dari Makanan Sunda: Sensasi Pedas dari Nasi Liwet hingga Sambal Terasi

26 Jul 2024 10:55 wib. 266
0 0
Pedasnya Makanan Sunda
Sumber foto: Google

Salah satu ciri khas yang membuatnya begitu istimewa adalah kelezatan pedas yang menggigit, yang terasa pada hidangan-hidangan seperti Nasi Liwet dan Sambal Terasi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai sensasi pedas yang menawan dari kuliner Sunda ini dan mengapa hidangannya begitu disukai.

 Ciri Khas Kuliner Sunda

Kuliner Sunda tidak hanya terkenal dengan kelezatannya, tetapi juga dengan penggunaan bumbu yang kaya dan rasa pedas yang khas. Daerah Sunda yang subur dengan tanah yang cocok untuk pertanian memberikan akses mudah terhadap berbagai bahan baku segar, seperti sayuran, rempah-rempah, dan ikan air tawar. Hal ini menjadi dasar dari keanekaragaman rasa dalam masakan Sunda.

 Nasi Liwet: Perpaduan Rasa yang Menggoda

Nasi Liwet adalah salah satu hidangan yang paling populer di Sunda. Nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah ini disajikan dengan berbagai lauk seperti ayam goreng, ikan asin, telur, tahu, dan tempe. Yang membuat Nasi Liwet begitu istimewa adalah bumbu khasnya yang mengandung cabai, bawang merah, bawang putih, dan daun salam. Rasa pedas yang meresap dalam nasi liwet ini memberikan sensasi yang membangkitkan selera.

 Sambal Terasi: Tambahan Pedas yang Tak Terpisahkan

Sambal Terasi adalah sambal khas Sunda yang tidak boleh terlewatkan. Sambal ini terbuat dari cabai, terasi (udang rebon yang difermentasi), bawang merah, bawang putih, gula, dan garam. Proses pembuatannya melibatkan penggorengan cabai dan terasi, kemudian dihaluskan dengan bahan-bahan lain untuk menciptakan pasta sambal yang kaya rasa dan aroma. Sambal terasi ini biasanya memiliki tingkat kepedasan yang cukup tinggi, namun memberikan tambahan rasa yang mengagumkan pada hidangan Sunda.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?