Meski demikian, ia tetap mengapresiasi langkah jaksa yang mempertimbangkan rekomendasi dari LPSK, yang mengakui bahwa MH adalah saksi penting yang layak mendapat perlindungan.
Tanggung Jawab atau Ketidakadilan?
Kasus ini memunculkan perdebatan publik mengenai posisi saksi pelaku dalam sistem peradilan Indonesia. Di satu sisi, keberanian Muhammad Haryono untuk bersaksi membongkar keterlibatan aparat dalam tindak kriminal patut diapresiasi. Namun di sisi lain, ia tetap harus menanggung konsekuensi hukum yang berat atas keterlibatannya.
Apakah hukuman 15 tahun penjara ini mencerminkan keadilan? Ataukah justru melemahkan semangat whistleblower lain untuk bersuara? Jawaban atas pertanyaan itu kini ada di tangan majelis hakim, yang akan membacakan vonis dalam sidang berikutnya.