Keterangan saksi atau saka tatal merupakan bukti vital dalam sebuah penyelesaian kasus kriminal. Kredibilitas dari keterangan saksi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penegakan hukum. Namun, pada tahun 2016, polisi menghadapi berbagai tantangan terkait keakuratan keterangan saksi dalam beberapa kasus. Salah satu kasus yang menonjol adalah terkait dengan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan sekelompok orang. Keterangan saksi dalam kasus ini ternyata tidak konsisten dan mengarah pada kebohongan.
Tidak hanya itu, ada pula kasus-kasus lain yang menimbulkan dugaan bahwa polisi mungkin terlalu cepat menerima keterangan saksi tanpa melakukan penelitian berkala. Hal ini menimbulkan masalah serius dalam proses penyelidikan dan pengungkapan kejahatan.
Faktor-faktor penyebab saka tatal cenderung berbohong juga perlu diperhatikan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejujuran keterangan saksi antara lain tekanan emosional, motif pribadi, serta pengaruh dari pihak lain. Oleh karena itu, pihak kepolisian perlu memperkuat metode investigasi untuk meminimalisir kasus keterangan saksi yang tidak akurat atau palsu.