Teknologi pengenalan wajah (facial recognition) juga semakin sering digunakan dalam upaya penegakan hukum. Pengenalan wajah memungkinkan identifikasi individu secara akurat melalui gambar atau rekaman video. Teknologi ini sangat berguna dalam mengidentifikasi pelaku kejahatan yang terekam oleh kamera pengawas. Beberapa negara telah menerapkan teknologi ini di tempat-tempat umum seperti bandara dan stasiun kereta untuk memantau pergerakan orang-orang yang dicurigai terlibat dalam kegiatan kriminal. Meskipun penggunaan teknologi ini masih menimbulkan perdebatan terkait privasi, efektivitasnya dalam mengungkap kejahatan tidak bisa diabaikan.
Selain itu, teknologi forensik digital juga menjadi andalan dalam penyelidikan kejahatan modern. Forensik digital melibatkan analisis terhadap perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, dan perangkat penyimpanan data lainnya untuk menemukan bukti-bukti digital yang dapat digunakan dalam proses hukum. Dalam banyak kasus, forensik digital berhasil mengungkap jaringan kejahatan yang kompleks, seperti perdagangan manusia dan narkoba. Dengan teknik-teknik canggih, data yang telah dihapus atau disembunyikan pun dapat diungkap dan dijadikan barang bukti yang kuat di pengadilan.
Teknologi blockchain juga mulai dilirik sebagai alat untuk melawan kejahatan modern, terutama dalam hal keamanan transaksi finansial. Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan data secara tersentralisasi dan terenkripsi, sehingga data tidak mudah diubah atau dihapus. Penggunaan blockchain dalam sistem keuangan dapat meningkatkan transparansi dan meminimalisir risiko penipuan. Beberapa perusahaan telah mengadopsi teknologi ini untuk memastikan keabsahan transaksi dan melindungi data dari akses yang tidak sah.