Tampang.com | Kabar terbaru di dunia literasi menghebohkan banyak pihak, dengan terbitnya pencetakan ulang salah satu buku paling kontroversial sepanjang masa, 1984 karya George Orwell. Buku ini, yang sering kali dianggap sebagai kritik terhadap rezim otoriter, kini mendapat sorotan baru di tahun 2024 setelah sejumlah negara melarangnya. Mengapa 1984 kembali memicu perdebatan, dan bagaimana reaksi dunia terhadap pencetakan ulang ini?
1. Alasan di Balik Pelarangan di Beberapa Negara
Sejumlah pemerintah di negara-negara tertentu telah melarang distribusi 1984, dengan alasan bahwa isi buku tersebut dianggap mengancam stabilitas nasional. Buku ini dianggap menghasut warga untuk mempertanyakan otoritas pemerintah dan melawan kontrol sosial yang terlalu ketat.
Fakta: Negara-negara seperti Turkmenistan dan Korea Utara telah melarang 1984 sejak lama, namun pada 2024, beberapa negara lain mulai mengambil langkah serupa.
2. Pencetakan Ulang dan Minat Global yang Melonjak
Sejak pencetakan ulang 1984 di awal 2024, minat terhadap buku ini justru semakin meningkat. Penerbit di Eropa dan Amerika Serikat melaporkan lonjakan besar dalam permintaan. Generasi muda, yang sebelumnya mungkin belum membaca karya Orwell ini, kini semakin tertarik untuk memahaminya.