"Kami berharap ada proses hukum untuk menjamin dan memastikan bahwa semua masyarakat siapapun dia sama di mata hukum," kata Samuel di RS Samaritan Palu, Kamis malam (11/7/2024). Samuel juga meminta pihak keluarga korban agar menahan diri dan menyerahkan proses hukum kepada aparat.
Korban sendiri hingga Kamis malam masih mengeluhkan sesak pernapasan. Pihak rumah sakit menjadwalkan operasi korban dilakukan pada Jumat pagi ini, (12/7/2024).
Para saksi mengungkapkan bahwa Jerni bersama temannya masuk ke komplek rumah dinas TNI AU. Ia masuk untuk mencari kardus dan botol bekas. "Kitorang masuk itu hanya baa ambil blek, kardus dan botol-botol plastik yang sudah tidak di pakai," ucap Jerni usai mendapatkan perawatan di RSU Samaritan Palu. Beberapa menit setelah Jerni dan kawan-kawannya memilah sampah plastik, kemudian anjing menggogong pada mereka.
Setelah itu, keluar satu oknum anggota TNI AU dengan membawa senapan angin dan langsung menembak Jerni. "Tiba-tiba dia keluar dan langsung menembak saya pakai senapan. Dia menuduh kami mencuri padahal kami tidak melakukan itu," bebernya. Korban mengalami luka tembak pada perut bagian sebelah kiri. Sementara dua rekannya yang ingin membantu korban, juga sempat mendapatkan ancaman senjata tajam dari pelaku.