Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian sanksi bagi pelanggar aturan, termasuk pelaku perundungan atau bullying Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tak pernah berjalan mulus, termasuk melalui jalur hukum, berbagai macam praktik perundungan.
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Indonesia, meski telah meraih prestasi dalam menghasilkan ahli-ahli medis terbaik, masih menyimpan permasalahan yang serius. Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, baru-baru ini mengungkapkan sulitnya dalam menghukum para pelaku perundungan di dalam sistem tersebut. Pemberian sanksi bagi pelanggar aturan, termasuk pelaku perundungan, menjadi tantangan yang tidak mudah.
Dalam konteks lingkungan pendidikan PPDS, perundungan atau bullying ternyata memiliki variasi bentuk yang sangat beragam. Hal ini merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak terutama dari institusi pendidikan kesehatan dan Kementerian Kesehatan sebagai regulator. Beberapa bentuk perundungan yang sering terjadi antara lain adalah intimidasi, pelecehan verbal dan non-verbal, serta diskriminasi terhadap mahasiswa PPDS.
Perundungan di dalam lingkungan PPDS berdampak besar terhadap kesehatan mental para mahasiswa dokter spesialis. Studi menunjukkan bahwa perundungan dapat menyebabkan stres, depresi, dan bahkan berpotensi menyebabkan pengunduran diri dari program pendidikan, yang pada gilirannya akan berdampak pada kekurangan tenaga medis di Indonesia.