Sebuah keluarga pembom bunuh diri menyerang gereja-gereja Kristen di Indonesia yang mayoritas Muslim, menewaskan tujuh jamaah dan personil keamanan dan melukai lusinan lagi.
Keenam anggota keluarga tewas dalam pemboman itu, termasuk dua anak-anak berusia 9 dan 12 tahun, kata polisi.
Negara Islam, melalui outlet medianya, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Surabaya, sebuah kota pelabuhan di pantai timur Pulau Jawa. Kantor Berita Amaq menggambarkan mereka sebagai "serangan syahid" tetapi tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.
Kepala Kepolisian Nasional Tito Karnavian mengatakan serangan itu datang dari satu keluarga yang menghabiskan waktu di Suriah untuk mendukung Negara Islam.
Rawat inap dengan cedera adalah 41 orang - termasuk dua petugas polisi, juru bicara polisi Frans Barung Mangera mengatakan dalam sebuah laporan CNN.
Serangan itu terjadi ketika umat paroki menuju ke gereja untuk kebaktian.
Serangan pertama terjadi pada pukul 7:30 pagi di Gereja Katolik Santa Maria. Polisi mengatakan dua putra, 18 dan 16, meledakkan bom setelah mengendarai sepeda motor ke pekarangan.