Dirreskrimum Polda Sumatra Barat Kombes Pol Andri Kurniawan menjelaskan motif Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. Dadang tidak senang Ulil menangkap rekannya yang diduga pengusaha tambang ilegal.
Kasus penembakan yang melibatkan anggota kepolisian inisial Dadang dan Ryanto Ulil menjadi sorotan publik. Kejadian ini bukan hanya menimbulkan pertanyaan mengenai motif pelaku, tetapi juga menjadi awal dari curiga terhadap praktik penambangan ilegal yang terjadi di daerah Solok Selatan, Sumatra Barat.
Menurut Dirreskrimum Polda Sumatra Barat, Kombes Pol Andri Kurniawan, motif dari penembakan tersebut diduga berkaitan dengan upaya melindungi teman dari praktik penambangan ilegal. "Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar diduga menembak mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar karena merasa geram dengan tindakan Ryanto yang telah berhasil menangkap rekannya yang diduga terlibat dalam praktik penambangan ilegal," ujar Kombes Pol Andri Kurniawan dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada hari Senin lalu.
Meningkatnya aktivitas penambangan ilegal di berbagai daerah di Indonesia menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum. Selain merusak lingkungan, praktik ini juga seringkali melibatkan tindakan kriminal dan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap praktik penambangan ilegal tidak boleh diabaikan, meskipun melibatkan konflik internal di kalangan aparat kepolisian.