Tampang

Hacker Ransomware Memberi Kunci Akses PDN Gratis, Ini Menurut Ahli IT

4 Jul 2024 20:34 wib. 253
0 0
Hacker Ransomware Memberi Kunci Akses PDN Gratis, Ini Menurut Ahli IT
Sumber foto: Google

Sebuah kelompok hacker yang membawa Ransomware Brain Cipher secara resmi telah memberikan kunci akses untuk membuka sistem Pusat Data Nasional Sementara 2 di Surabaya. Ahli IT atau informasi dan teknologi menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan analisis terhadap kunci tersebut.

Hacker tersebut memberikan sebuah tautan atau link yang memungkinkan untuk membuka akses ke Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya. Kelompok hacker Brain Cipher Ransomware juga menjelaskan cara penggunaannya.
“Kami akan menunggu pihak kedua untuk secara resmi mengonfirmasi bahwa kuncinya berfungsi dan data dipulihkan. Setelah itu, kami akan menghapus data secara permanen,” kata Hacker Brain Cipher Ransomware yang dikutip dari akun X @stealthmore_int.

Mereka menyatakan bahwa kunci tersebut hanya bisa digunakan untuk membuka akses Pusat Data Nasional Sementara 2 di Surabaya. Hacker juga menjelaskan cara penggunaannya.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyampaikan bahwa langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap kebenaran kunci tersebut. “Saya menunggu konfirmasi dari tim Pusat Data Nasional, apakah benar file yang diberikan oleh hacker Brain Cipher Ransomware itu bisa mendekripsi data,” ujar Alfons melalui akun Instagram pada Rabu malam (3/7).
“Jika itu benar, artinya semua data Pusat Data Nasional yang dienkripsi oleh Brain Cipher Ransomware sekarang dapat dipulihkan,” tambahnya. “Ini langkah terakhir yang kami benar-benar berharap semuanya berjalan dengan baik.”

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pulau Weh: Surga Bawah Laut di Aceh
0 Suka, 0 Komentar, 25 Jul 2024
Makanan Gorengan
0 Suka, 0 Komentar, 7 Apr 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.