Kasus ini pun juga menyoroti perlunya adanya perubahan dalam budaya organisasi di lingkungan sekolah, dimana pembinaan dan pengendalian interaksi antara senior dan junior harus lebih hati-hati dan mengutamakan tindakan yang peduli, bijaksana, serta mendidik. Perubahan ini perlu didukung oleh komitmen dan langkah nyata dari pihak pimpinan, dosen, dan seluruh anggota sekolah.
Pengonaktifan direktur STIP Jakarta menjadi langkah awal dalam menangani kasus ini, namun perlu tindakan lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan pembinaan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga kasus ini menjadi momentum bagi perubahan positif dalam pembinaan serta pengawasan di lingkungan sekolah, sehingga kejadian serupa tidak terulang di waktu mendatang.