Belum selesai kontrak kerja, pada bulan Februari 2017, orang tua Yoki menerima berita bahwa Yoki sudah tidak masuk kerja selama dua minggu. Orang tua Yoki berusaha mencari keberadaan putranya karena kehilangan kontak sehingga sempat melaporkan ke pihak kepolisian mengenai kehilangan anaknya.
Orang tua Yoki yang sudah sekian lama tidak mendengar kabar berita anaknya, akhirnya mendapat informasi dari pihak kepolisian Resor Banjar Negara bahwa anaknya menjadi buronan kepolisian Filipina karena di duga terlibat kasus terorisme.