Bocah 13 tahun yang seharusnya tengah mengejar mimpi dan masa depannya dengan penuh semangat kini harus menghadapi beban yang jauh melebihi usianya. Dicabuli oleh seseorang yang seharusnya menjadi sosok yang melindunginya, kasus ini menjadi sebuah cerminan kekejaman yang sulit dipahami oleh akal sehat.
Pelecehan seksual terhadap anak tak hanya merusak masa depan sang korban, namun juga meninggalkan luka yang mendalam dalam diri korban. Bocah yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang malah harus terjebak dalam lingkaran kekerasan yang memilukan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemahaman akan perlunya pendidikan seksualitas tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang seharusnya menjadi pelindung bagi mereka.
Tidak kalah memilukan, sikap ibu kandung yang memilih untuk bungkam dalam kasus ini menimbulkan tanya besar bagi masyarakat. Mengapa sang ibu memilih untuk membisu saat anaknya dalam bahaya? Apakah rasa takut, malu, atau ada faktor lain yang membuatnya memilih untuk tidak melindungi anaknya?