Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi bertemu dengan MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Cilandak Jaksel.
Kasus tragis yang menimpa keluarga MAS (14), remaja yang tega membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di Cilandak, Jakarta Selatan, menggemparkan masyarakat. Remaja yang seharusnya menjadi aset berharga bagi keluarga dan bangsa, malah melakukan tindakan kekerasan yang mengerikan.
Pertanyaannya mulai dari apakah MAS kerap minum alkohol, obat-obatan terlarang atau terpapar hal negatif di media sosial. Sehingga menjadi pemicu MAS tega membunuh ayah dan neneknya.
Rupanya, hal itu disangkal MAS. Saat ditelusuri melalui gawai yang biasa digunakan MAS, tak ada hal negatif di dalamnya.
"Karena setelah di-tracking oleh pihak penyidik, di HP-nya itu, bagus. Dilihat, ya. Tidak ada yang dia download dari aplikasi yang negatif. Kemudian komunikasi dengan keluarga," ujar Arifah dalam wawancara program Real Talk with Uni Lubis by IDN Times, di Kementerian PPPA, Jakarta, Rabu (18/12/24).