Kasus ancaman dan pemaksaan oleh sopir taksi online terhadap seorang penumpang perempuan, dengan inisial CC, menjadi sorotan publik pada tanggal 25 Maret 2024. Dalam peristiwa tersebut, CC diduga diminta secara paksa untuk mentransfer sejumlah uang yang besar oleh sopir taksi online, dan ia juga diancam akan diturunkan serta dibuang di jalan tol.
Kasus ini mencuat ke permukaan setelah foto CC yang memperlihatkan tubuhnya yang memar akibat berusaha melarikan diri dari sopir taksi online itu diunggah ke akun Instagram pribadinya. Berdasarkan informasi terbaru, pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian pada tanggal 28 Maret 2024. Berikut adalah ringkasan beberapa fakta terkait kasus ini.
1. Penolakan Sopir Taksi Online untuk Menyetir dan Permintaan Pemerasan Uang
Awalnya, situasi di dalam taksi online terlihat biasa ketika CC hendak pulang ke rumah dari mal menggunakan layanan taksi online. Namun, peristiwa mengerikan terjadi ketika sopir taksi online tersebut memasuki tol dan mengeluhkan sesak. Dia kemudian meminta CC untuk bertukar menyetir, namun permintaannya ditolak. Tanpa diduga, CC kemudian dipaksa secara fisik untuk mentransfer uang sebesar Rp100 juta ke sopir tersebut. Terlebih lagi, CC juga diancam akan diturunkan dan dibuang di jalan tol. Meskipun dengan kesulitan dan ketakutan, CC berhasil melarikan diri dari taksi dan akhirnya mendapatkan pertolongan dari seorang pria yang sedang melakukan kegiatan bongkar muat barang di sekitar tol.
2. Keluhan terhadap Layanan Taksi Online dan Sikap Sopir
CC juga mencatat bahwa sopir taksi online itu tidak menekan tombol pickup untuk menjemput penumpang, dan justru membatalkan perjalanan setelah CC melarikan diri sambil membawa HP-nya. Selain itu, sopir tersebut juga meminta tas dan HP milik CC, meskipun akhirnya CC hanya sempat membawa HP-nya saja. Selain itu, CC juga menegaskan bahwa tidak ada informasi mengenai wajah dan nomor pelat dari mobil pelaku yang tertera di dalam aplikasi taksi online. Dia juga merasa kecewa dengan lambannya penanganan kasus ini setelah melaporkannya melalui layanan yang tersedia di dalam aplikasi tersebut. Terlebih lagi, sopir tersebut mengaku sangat membutuhkan uang saat memaksa CC untuk mentransfer sejumlah uang kepadanya.