Salah satu fakta yang mencolok adalah pria tersebut menyerahkan paspornya yang asli, yaitu paspor Israel, dan setelah tiba di Malaysia, dia memesan senjata dan membayarnya dengan mata uang kripto. Meskipun pria tersebut mengatakan kepada otoritas bahwa dia memasuki Malaysia untuk memburu warga negara Israel lainnya karena perselisihan keluarga, polisi tidak sepenuhnya mempercayai cerita tersebut dan menduga ada agenda lain di balik kedatangannya.
Pasca penangkapan pria tersebut, otoritas Malaysia meningkatkan keamanan untuk raja, Perdana Menteri, dan pejabat tingkat tinggi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius dalam menjaga keamanan negara dari potensi ancaman yang mungkin timbul akibat kasus ini. Dalam hal ini, peran intelijen keamanan sangat penting untuk memantau dan mengamankan potensi keterlibatan agen asing atau kelompok ekstrem dalam aktivitas ilegal di dalam negara.
Selain itu, penangkapan pria Israel tersebut juga memunculkan pertanyaan terkait keamanan dan pengawasan di hotel-hotel di Malaysia. Hal ini menjadi perhatian serius karena pria tersebut sempat menginap di beberapa hotel selama berada di Malaysia. Diperlukan kerja sama yang erat antara kepolisian, pihak keamanan hotel, dan pihak terkait lainnya untuk mengidentifikasi dan mencegah aktivitas ilegal yang melibatkan pihak asing di dalam negara.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah Malaysia untuk lebih meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan terhadap masuknya orang asing ke negara. Disamping itu, upaya untuk menindak tegas pelaku kejahatan lintas negara harus didukung dengan kerja sama internasional agar kasus serupa dapat dicegah di masa mendatang. Kejadian seperti ini juga harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kerjasama antar negara dalam memerangi aktivitas ilegal yang dapat membahayakan keamanan dan stabilitas regional.