WHO Turut Menyoroti Varian NB.1.8.1
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Mei lalu menyatakan bahwa varian ini masuk ke dalam daftar variant under monitoring atau varian yang sedang dipantau. Penetapan ini berdasarkan pada mutasi yang terjadi pada protein lonjakan (spike protein) virus serta penyebarannya yang cepat di berbagai wilayah dunia.
Namun, WHO juga menegaskan bahwa penilaian terhadap varian ini masih dalam proses. Belum ada data yang cukup untuk menyimpulkan apakah varian ini lebih mematikan atau lebih menular dibanding varian sebelumnya. Yang jelas, lonjakan kasus di beberapa negara menandakan bahwa virus corona terus bermutasi dan masih menjadi ancaman kesehatan global.
Tidak Semua Sakit Tenggorokan Berarti Covid-19
Di sisi lain, sakit tenggorokan parah bukan hanya disebabkan oleh Covid-19, melainkan juga bisa dipicu oleh banyak faktor lain. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah faringitis, yakni peradangan pada faring — saluran yang menghubungkan rongga hidung, mulut, dan kerongkongan.
Faringitis bisa disebabkan oleh:
-
Infeksi virus dan bakteri umum
-
Alergi
-
Refluks asam lambung
-
Makanan pedas atau terlalu panas
-
Tidur dengan mulut terbuka
-
Bahkan pertumbuhan tumor
Jadi, jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang luar biasa selama lebih dari satu minggu, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan profesional. Pemeriksaan akan mencakup pengecekan area tenggorokan, telinga, hingga kemungkinan infeksi seperti radang atau bahkan infeksi SARS-CoV-2.
Langkah Penanganan: Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada
Langkah pertama ketika mengalami nyeri tenggorokan hebat adalah tidak panik. Cobalah untuk mengenali gejala tambahan seperti demam, batuk, kehilangan penciuman, atau kelelahan yang tidak biasa. Gejala-gejala tersebut bisa menjadi petunjuk apakah sakit tenggorokan tersebut berkaitan dengan infeksi virus tertentu, termasuk Covid-19 Nimbus.