Namun, dengan berpuasa selama Ramadhan, justru mereka akan makan lebih teratur dengan waktu yang kurang lebih sama setiap harinya, yakni saat sahur dan saat berbuka puasa.
"Keteraturan inilah yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut bisa sembuh," katanya
Ari juga menambahkan, selama puasa, masing-masing individu perlu mengendalikan diri agar tetap sehat. Jiwa yang sehat merupakan kunci memiliki tubuh yang sehat pula. Berbagai macam sakit fisik terjadi karena jiwa yang terganggu. Seperti pada penyakit psikosomatik, misalnya penderita maag yang cemas cenderung mengalami peningkatan asam lambung dan kemudian sakit maagnya kambuh.
Penderita hipertensi akan naik tensinya jika mengalami ganguan emosi, penderita asma bisa kambuh bila dalam keadaan stres. Kondisi jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, pegal-pegal di tengkuk juga bisa berhubungan dengan faktor psikis. "Dengan pengendalian diri selama berpuasa, faktor-faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut mudah-mudahan tidak akan muncul. Apalagi jika keteraturan yang telah terbina selama puasa juga tetap diteruskan setelah bulan Ramadan," katanya.