“Puskesmas di wilayah pedalaman sering kekurangan dokter umum, apalagi spesialis. Banyak yang hanya bertahan beberapa bulan karena kondisi kerja yang sangat terbatas,” jelas Dr. Reza Habibi, pengamat kebijakan kesehatan dari Jakarta.
Padahal, keberadaan tenaga medis berkualitas sangat penting untuk menangani kasus-kasus darurat atau penyakit menular yang kerap mewabah di wilayah terpencil.
Program Pemerintah Masih Terkendala Realisasi
Meski pemerintah telah menggagas berbagai program seperti Nusantara Sehat dan penempatan dokter internship, realisasi di lapangan masih belum optimal. Kendala logistik, birokrasi, dan politik daerah sering menghambat program ini berjalan efektif.
“Pemerintah pusat bisa mengirim tenaga kesehatan, tapi tanpa dukungan infrastruktur dan insentif yang memadai, mereka tak akan betah,” ujar Dr. Reza.
Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah sering tidak sinkron. Akibatnya, banyak program hanya berjalan setengah hati atau bahkan mandek.
Solusi: Bangun Infrastruktur, Beri Insentif, dan Libatkan Masyarakat
Untuk mengatasi krisis ini, solusi jangka panjang harus menyentuh tiga aspek: infrastruktur fisik, insentif tenaga medis, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Membangun jalan dan fasilitas dasar seperti air bersih dan listrik akan menarik lebih banyak tenaga medis untuk tinggal.