Tampang.com | Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), menjelaskan bahwa perubahan pola makan anak menjadi rendah karbohidrat, namun tinggi protein dan lemak sehat, dapat membantu mengurangi peradangan kronik dalam tubuh. Kondisi ini penting dicegah karena menjadi dasar berbagai penyakit degeneratif.
“Dari penelitian yang kami lakukan, terbukti dengan mengubah komposisi pola makan pada anak-anak, ternyata kita bisa mengubah juga respons inflamasi,” katanya dikutip dari ANTARA, Selasa (27/5/2025). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa asupan tinggi gula dan karbohidrat, namun rendah protein serta lemak, justru bisa memicu reaksi peradangan. Hal ini menjadi perhatian karena pola makan seperti itu umum ditemui dalam makanan anak-anak masa kini.
Diet Rendah Karbohidrat sebagai Terapi Pendukung
Piprim menjelaskan bahwa pola makan yang ia maksud merujuk pada Modified Atkins Diet, yaitu salah satu variasi dari diet ketogenik. Pola makan ini tinggi protein, lemak, dan kalori, namun rendah karbohidrat. Metode ini menjadi objek penelitian dalam disertasi doktoralnya, khususnya pada anak-anak yang akan menjalani operasi terbuka seperti operasi jantung bawaan atau tetralogi Fallot.