Menyetir mobil di turunan panjang memang memerlukan teknik khusus, terutama jika menggunakan mobil bermesin otomatis. Rem memang perlu digunakan, namun ketergantungan terhadap rem dalam kondisi turunan panjang bisa berujung fatal. Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), memberikan beberapa tips aman untuk melewati turunan panjang dengan mobil matic.
Menurut Jusri, menggunakan rem kaki saat melewati turunan panjang kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh kemampuan rem yang menurun ketika rem panas. Ketika rem panas, konstruksi rem lebih lambat dalam meredam gesekan, bahkan bisa mengakibatkan rem blong, yang tentunya bisa berujung pada kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk rajin melakukan perawatan pengereman mobil, salah satunya dengan mengganti cairan atau minyak rem secara berkala.
Supaya tetap aman saat melewati turunan panjang, Jusri menyarankan untuk menggunakan teknik engine brake. Engine brake dapat membantu pengereman mobil untuk menahan laju saat di turunan. Cara mengaktifkan engine brake di mobil matik adalah dengan memindahkan transmisi ke gigi rendah atau melakukan downshift. Namun, cara ini hanya berlaku untuk mobil yang menggunakan transmisi triptonic. Untuk mobil dengan transmisi matic konvensional, teknik ini dapat diaplikasikan dengan cara yang berbeda, termasuk menggunakan gigi rendah (L) jika turunan cukup curam.
Tentu saja, tidak hanya teknik pengereman dan penggunaan engine brake yang penting. Memahami kondisi jalan, kesiapan mobil, dan ketrampilan mengemudi juga menjadi faktor penentu keselamatan saat melewati turunan panjang dengan mobil matic. Keterampilan mengemudi defensif sangat diperlukan, dan penting untuk selalu memperhatikan kondisi jalan, kondisi rem, serta kesiapan mobil sebelum memasuki turunan panjang.
