Beberapa metode detox, seperti diet jus atau puasa, dapat mengakibatkan penurunan berat badan sementara. Namun, penurunan berat badan ini sering kali bersifat sementara dan tidak berkelanjutan. Konsumsi jus yang berlebihan dan kurangnya asupan nutrisi seimbang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya dalam jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Reviews menekankan pentingnya pendekatan diet yang lebih berkelanjutan dan berimbang, alih-alih metode detox yang ekstrem.
Para ahli juga mengingatkan bahwa beberapa produk detox yang dijual di pasaran sering kali tidak memiliki dukungan ilmiah yang memadai. Banyak dari produk ini mengklaim bahwa mereka dapat membersihkan usus atau mengeluarkan racun, namun penelitian yang valid dan terkontrol menunjukkan hasil yang berbeda. Dalam banyak kasus, tubuh kita memiliki cara alami untuk membersihkan diri, dan tidak ada suplemen atau produk yang dapat menggantikan fungsi organ-organ alami kita.
Selain risiko kesehatan fisik, detox yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Diet ketat sering kali menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan gangguan pola makan. Beberapa individu mungkin merasa terdesak untuk mencapai hasil yang cepat, sehingga melakukan langkah-langkah yang tidak sehat yang bisa memperburuk keadaan. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih sehat adalah dengan fokus pada pola makan yang seimbang dan gaya hidup aktif.