Depresi, di sisi lain, adalah suatu gangguan mental yang lebih serius dan membutuhkan penanganan yang lebih intensif. Gejala depresi mencakup perasaan sedih atau hampa yang berkepanjangan, kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya disukai, perubahan nafsu makan, kelelahan, dan bahkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri. Seseorang yang mengalami depresi bisa merasa terjebak dalam kegelapan dan kesulitan untuk melihat jalan keluar dari perasaan tersebut. Depresi sering kali mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun jika tidak ditangani.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa stres, cemas, dan depresi dapat saling berhubungan. Stres yang berkepanjangan dapat memicu kecemasan, dan jika tidak dikelola dengan baik, kecemasan dapat berkembang menjadi depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awal dari masing-masing kondisi ini. Mengenali gejala-gejala ini dapat membantu individu mencari bantuan sebelum kondisi tersebut memburuk.
Cara penanganan untuk masing-masing kondisi juga berbeda. Untuk stres, teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga, dan manajemen waktu bisa sangat membantu. Untuk kecemasan, terapi kognitif dan obat-obatan tertentu mungkin diperlukan untuk mengelola gejala. Sedangkan untuk depresi, perawatan yang lebih intensif melalui terapi dan, dalam beberapa kasus, medis mungkin diperlukan.