Vitamin dan mineral juga memiliki peran penting dalam meningkatkan konsentrasi. Misalnya, vitamin B, terutama B6, B12, dan asam folat, berperan dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin. Neurotransmitter ini mengatur suasana hati, mempengaruhi fokus, dan menurunkan risiko stres. Tak hanya itu, mineral seperti zinc dan magnesium juga dapat berkontribusi pada kemampuan kognitif. Zinc ditemukan dalam makanan seperti daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang semuanya dapat membantu prevenir gangguan kognitif.
Kandungan antioksidan dalam makanan juga berperan dalam melindungi otak dari kerusakan. Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah, seperti berry, brokoli, dan paprika, kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel-sel otak dari radikal bebas dan peradangan. Peradangan yang tinggi dapat mengganggu fungsi kognitif dan mengurangi kemampuan kita untuk berkonsentrasi.
Air juga merupakan elemen penting yang terkadang terlupakan dalam pembahasan mengenai peran nutrisi. Dehidrasi dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi dan kemampuan kognitif secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air setiap hari sangatlah penting. Minum air tidak hanya membantu dalam proses metabolisme, tetapi juga mempertahankan konsentrasi yang optimal.