Dalam kehidupan sehari-hari, nasi telah menjadi makanan pokok bagi banyak orang, terutama di Asia. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan diet, banyak mitos yang muncul mengenai nasi, terutama terkait dengan khasiatnya dalam peningkatan berat badan. Lantas, benarkah jika nasi bisa bikin gemuk? Mari kita telusuri beberapa mitos dan fakta mengenai nasi.
Mitos pertama yang sering beredar adalah “nasi mengandung kalori tinggi yang menyebabkan kegemukan.” Banyak orang beranggapan bahwa menghindari nasi adalah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Faktanya, nasi memang mengandung karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Akan tetapi, kalori dari nasi tidak serta merta menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam diet seimbang, nasi dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, tanpa memicu kenaikan berat badan yang signifikan.
Mitos lainnya adalah “nasi putih lebih buruk dibanding nasi merah.” Banyak orang berfashion untuk beralih ke nasi merah dengan asumsi bahwa nasi merah memiliki lebih banyak serat dan nutrisi, sehingga lebih baik untuk menurunkan berat badan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa baik nasi putih maupun nasi merah memiliki keunggulan masing-masing. Nasi merah memang memiliki kandungan serat yang lebih tinggi, tetapi nasi putih juga menyediakan energi cepat yang dibutuhkan tubuh saat melakukan aktivitas fisik. Dengan demikian, pilihan antara nasi putih dan nasi merah seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas individu.