Tampang

Mitos dan Fakta tentang Gondongan: Menyingkap Kebenaran

25 Jul 2024 08:17 wib. 451
0 0
Gondongan
Sumber foto: Google

Gondongan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di bagian samping wajah. Meskipun gondongan umumnya dikenal, masih banyak mitos dan kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa mitos dan fakta mengenai gondongan dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kondisi ini.

Mitos 1: Gondongan Hanya Menyerang Anak-anak

Fakta: Meskipun gondongan lebih umum terjadi pada anak-anak, terutama yang belum divaksinasi, orang dewasa juga dapat terinfeksi. Infeksi ini bisa terjadi pada siapa saja yang belum pernah mengalami gondongan atau belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Pada orang dewasa, gejala gondongan mungkin lebih berat dan bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti peradangan testis atau ovarium.

Mitos 2: Gondongan Hanya Menyebabkan Pembengkakan di Wajah

Fakta: Pembengkakan di area wajah, terutama di sekitar rahang, adalah gejala paling khas dari gondongan. Namun, infeksi ini dapat menyebabkan gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot. Pada beberapa kasus, gondongan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti radang tenggorokan, radang telinga, dan bahkan radang pankreas.

Mitos 3: Vaksinasi Tidak Efektif Melawan Gondongan

Fakta: Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah gondongan. Vaksin MMR (measles, mumps, rubella) yang diberikan pada anak-anak telah terbukti mengurangi kejadian gondongan secara signifikan. Meski tidak 100% efektif, vaksin ini sangat membantu dalam mengurangi risiko infeksi dan menyebarannya di masyarakat.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Resep Bitterballen yang Gurih dan Renyah
0 Suka, 0 Komentar, 28 Jul 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.