Seiring aktivitas harian, tubuh menghasilkan adenosin sebagai hasil samping dari penggunaan energi. Saat adenosin menumpuk, tubuh mulai merasa lelah. Namun, kafein dapat menghambat reseptor adenosin, sehingga sinyal kantuk tertahan dan otak tetap merasa segar.
Tak hanya itu, kafein juga mampu menurunkan produksi melatonin—hormon yang membantu tubuh bersiap untuk tidur. Jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, kafein dapat mengganggu ritme sirkadian (jam biologis tubuh), sehingga membuat seseorang lebih sulit tidur.
Waspadai Efek Sampingnya
Meski manfaatnya terasa instan, konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan tidaklah tanpa risiko. dr. Nurul menyarankan untuk membatasi konsumsi kopi maksimal dua cangkir per hari.
“Minum kopi berlebihan bisa menyebabkan gangguan lambung, memicu GERD (gastroesophageal reflux disease), hingga jantung berdebar,” ujarnya. Terlebih, bila kopi selalu disajikan dengan tambahan gula, maka risiko jangka panjangnya bisa lebih serius.