Ironisnya, banyak perempuan tidak menyadari bahwa kondisi ini termasuk dalam kategori gangguan medis. Dokter Kemal menjelaskan, sebanyak 47 persen perempuan masih percaya bahwa PMB adalah bagian normal dari menstruasi. Lebih lanjut, 39 persen perempuan juga tidak menyadari bahwa ada pilihan pengobatan yang tersedia untuk kondisi ini.
Dampak PMB pada Kesehatan dan Produktivitas
PMB bukan sekadar siklus haid yang lebih panjang atau deras. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu anemia atau defisiensi zat besi, yang dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, tampak pucat, bahkan sesak napas. Dalam jangka panjang, risiko masalah kardiovaskular juga dapat meningkat.
Selain itu, dampak lain yang bisa muncul akibat PMB antara lain:
- Gangguan tidur dan ketidaknyamanan yang signifikan.
- Penurunan produktivitas karena sulit menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
- Beban finansial akibat biaya obat dan prosedur medis yang diperlukan.
Pilihan Terapi yang Tersedia
Meskipun terdengar serius, PMB masih bisa ditangani. Menurut dr. Kemal, pilihan terapi akan disesuaikan dengan kondisi pasien, termasuk rencana kehamilan.