Tampang

Mengawal Program Makan Bergizi Gratis: Tantangan dan Peran BPOM di Garis Depan

14 Jan 2025 05:39 wib. 48
0 0
Mengawal Program Makan Bergizi Gratis: Tantangan dan Peran BPOM di Garis Depan
Sumber foto: iStock

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya, program ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk masalah distribusi makanan yang kurang layak konsumsi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turun langsung untuk memastikan kualitas makanan yang diberikan sesuai standar keamanan pangan.

Temuan Sayur Tidak Layak Konsumsi

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan adanya sayuran yang sudah basi dalam menu makanan program MBG. Meski makanan tersebut berhasil dicegah untuk didistribusikan, kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat pada setiap tahap pelaksanaan program.

“Ada sayur basi yang ditemukan. Intinya, sayur tersebut langsung dicegah agar tidak sampai ke tangan masyarakat,” ujar Taruna, dikutip dari KompasTV pada Minggu, 12 Januari 2025.

Temuan ini berasal dari laporan sejumlah Balai Besar POM yang berada di bawah koordinasi BPOM. Setelah laporan diterima, tindakan pencegahan segera dilakukan dengan berkoordinasi bersama satuan kerja terkait. Namun, Taruna tidak memberikan detail lokasi spesifik di mana makanan basi tersebut ditemukan.

“Kami tidak ingin menciptakan kepanikan. Kami ingin menegaskan bahwa BPOM berada di garis depan untuk menjamin kesuksesan program Makan Bergizi Gratis,” tambahnya.

Peran Krusial BPOM

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan makanan, BPOM memiliki peran vital dalam memastikan bahwa makanan yang disediakan dalam program MBG tidak memberikan dampak negatif bagi penerima manfaat. Hal ini termasuk mencegah terjadinya keracunan makanan atau ketidaksesuaian gizi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?