Dengan ECDI, pemerintah dapat mengevaluasi program-program intervensi secara lebih akurat dan menyeluruh. Data yang dihasilkan akan menjadi landasan kuat dalam melakukan reformasi kebijakan, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini, layanan kesehatan anak, dan pengasuhan berbasis komunitas.
Langkah ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam jangka panjang. Sebab, pembangunan SDM tidak bisa dimulai dari bangku sekolah dasar saja, tetapi jauh lebih awal—yakni sejak anak lahir.
Harapan untuk Masa Depan
Pemerintah berharap ECDI tidak hanya menjadi instrumen statistik semata, tetapi benar-benar diadopsi sebagai referensi utama dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan. Pelibatan lintas sektor juga menunjukkan bahwa pembangunan anak usia dini adalah tanggung jawab bersama, tidak bisa hanya dibebankan pada satu kementerian atau lembaga.
Ke depan, ECDI akan terus disempurnakan agar dapat mencakup berbagai aspek yang memengaruhi tumbuh kembang anak, termasuk kondisi sosial-ekonomi keluarga, akses terhadap layanan dasar, hingga lingkungan pengasuhan. Dengan pendekatan yang menyeluruh, Indonesia diharapkan bisa mempersiapkan generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
Penutup
Langkah strategis Kementerian PPN/Bappenas dalam meluncurkan ECDI menandai komitmen nyata pemerintah dalam menyiapkan masa depan bangsa melalui investasi pada anak-anak usia dini. Semakin kuat fondasi perkembangan anak, semakin besar pula potensi bangsa ini dalam mencetak generasi unggul yang berdaya saing global.