Peradangan dan Resistensi Insulin
Lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan berminyak dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan kronis adalah respons tubuh terhadap kerusakan jaringan dan infeksi, namun jika berlanjut secara terusmenerus, peradangan ini dapat merusak pembuluh darah dan organ, termasuk jantung. Selain itu, konsumsi berlebihan makanan berminyak dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana selsel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang juga berkontribusi pada peradangan dan kerusakan pembuluh darah, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penurunan Fungsi Pembuluh Darah
Makanan berminyak dapat merusak fungsi pembuluh darah dengan mengurangi kemampuan arteri untuk melebar dan menyempit secara normal. Lemak jenuh dan lemak trans dapat mengurangi produksi oksida nitrat, yaitu molekul yang membantu arteri tetap fleksibel dan rileks. Ketika arteri kehilangan fleksibilitasnya, risiko hipertensi dan penyakit jantung meningkat. Selain itu, makanan berminyak dapat menyebabkan disfungsi endotel, yaitu kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah, yang juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Peningkatan Trigliserida
Konsumsi berlebihan makanan berminyak juga dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah, dan kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri, mirip dengan kolesterol LDL. Kadar trigliserida yang tinggi juga sering dikaitkan dengan kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti obesitas dan sindrom metabolik.