Makanan fermentasi telah menjadi bagian integral dari banyak budaya di seluruh dunia. Proses fermentasi melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur untuk mengubah komponen makanan menjadi bentuk lain yang lebih mudah dicerna dan lebih bermanfaat. Contoh makanan fermentasi yang populer termasuk yogurt, kimchi, sauerkraut, tempe, dan kombucha. Selain rasanya yang unik, makanan fermented ternyata juga memiliki manfaat yang signifikan, terutama untuk sistem pencernaan.
Salah satu manfaat terbesar dari makanan fermentasi adalah kemampuannya untuk meningkatkan kesehatan usus. Makanan ini kaya akan probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang memberikan efek positif bagi flora usus. Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat dalam saluran pencernaan. Kehadiran bakteri baik ini dapat mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti kembung, diare, dan sembelit.
Selain meningkatkan kesehatan usus, makanan fermentasi juga dapat membantu meningkatkan serapan nutrisi. Proses fermentasi menghasilkan zat-zat bioaktif yang membantu tubuh menyerap vitamin dan mineral dengan lebih efisien. Misalnya, tempe adalah sumber protein nabati yang sangat baik dan mengandung vitamin B12, namun nutrisi tersebut jauh lebih mudah diserap setelah proses fermentasi. Hal ini membuat makanan fermentasi menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.