Harga emas diprediksi mengalami kenaikan seiring dengan indikasi bahwa tren kenaikan ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
Andrew Fischer, seorang analis Dupoin Indonesia, mengungkapkan bahwa harga emas cenderung untuk terus naik dibandingkan dengan harga-harga sebelumnya. Pasar masih optimis terhadap prospek harga emas ke depan. Prediksi ini dipengaruhi oleh potensi penurunan nilai USD. Ketidakpercayaan yang meningkat terhadap mata uang AS dapat mendorong investor untuk beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas.
Dengan adanya tekanan terhadap USD, permintaan emas diperkirakan akan meningkat, yang pada gilirannya dapat mendukung kenaikan harga logam mulia ini. Secara teknis, emas (XAU/USD) menunjukkan sinyal bullish yang mengindikasikan bahwa momentum kenaikan harga emas masih berlanjut. Meskipun pasar emas saat ini mengalami fluktuasi, secara tren harga emas masih memiliki potensi untuk terus meningkat.
Selain itu, harga emas pada hari Selasa (23/7), mencatat kenaikan tipis, menghentikan penurunan yang terjadi selama empat hari berturut-turut. Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,402.39 per ounce pada pukul 14:15 GMT, sedangkan emas berjangka AS juga mengalami kenaikan 0,4% menjadi $2,403.40.