Makanan pedas merupakan sebagian dari kekayaan kuliner yang banyak digemari, terutama di Indonesia. Rasanya yang menggigit dan sensasi hangatnya bisa membuat pengalaman makan menjadi lebih menarik. Banyak orang mengaku bahwa makan pedas memberikan kepuasan tersendiri, baik dalam hal rasa maupun aroma. Namun, di balik nikmatnya makanan pedas, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang harus diwaspadai.
Salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam makanan pedas adalah cabai. Cabai mengandung senyawa capsaicin, yang memberikan rasa pedas dan juga manfaat kesehatan. Capsaicin dapat meningkatkan metabolisme tubuh, membantu pembakaran kalori dan lemak, serta mengurangi peradangan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cabai dalam jumlah yang wajar dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Terlepas dari manfaat tersebut, konsumsi cabai yang berlebihan dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan.
Makanan pedas juga sering kali menjadi penyebab masalah pencernaan. Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki lambung sensitif, makanan pedas dapat memicu gejala yang tidak nyaman seperti mulas, gangguan jantung, bahkan diare. Rasa pedas dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan kerongkongan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gastritis atau tukak lambung.