Tampang

Studi Menunjukkan 62% Orangtua Merasa Burnout

24 Mei 2024 10:55 wib. 547
0 0
Studi Menunjukkan 62% Orangtua Merasa Burnout
Sumber foto: iStock

Kata "burnout" biasanya dikaitkan dengan stres yang terkait dengan karier. Namun, pekerjaan tak terlihat dalam dunia parenting juga bisa memberikan tekanan mental yang sama besar dengan pekerjaan yang berbayar. Bahkan, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh The Ohio State University Wexner Medical Center, 62% orangtua merasa burnout oleh tanggung jawab mereka sebagai orangtua.

Burnout ini dapat membuat banyak pengasuh cenderung mengisolasi diri, karena mereka merasa tidak memiliki energi untuk menjaga hubungan di luar keluarga mereka. Dua dari tiga orangtua mengatakan tuntutan dari peran sebagai orangtua kadang-kadang atau sering membuat mereka merasa kesepian, menurut hasil survei.

"Ketika kita kehabisan energi, kita akan mundur," kata Mercedes Samudio, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan pendiri Shame-Proof Parenting, sebuah perusahaan yang menawarkan sumber daya kesehatan mental untuk orangtua, kepada @CNBCMakeIt. Samudio juga menyatakan bahwa perasaan terisolasi ini bisa mempengaruhi kesehatan mental orangtua secara keseluruhan.

Hasil survei ini menjadi perhatian serius, menunjukkan bahwa burnout orangtua adalah masalah yang nyata. Hal ini menyalahkan tuntutan emosional dan fisik yang cukup besar, ditambah dengan kurangnya dukungan sosial yang memadai.

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan burnout ini adalah kurangnya waktu untuk diri sendiri. Orangtua seringkali begitu sibuk dengan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak dan keluarga sehingga mereka tidak punya waktu untuk melepaskan diri dan merawat diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan terisolasi dan kelelahan yang mendalam.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Merokok Tapi Beribadah, Apakah Diterima?
0 Suka, 0 Komentar, 26 Jun 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.