Kurang tidur memengaruhi keseimbangan kimia otak. Ini bisa menyebabkan:
- Mood swing (perubahan suasana hati)
- Mudah marah atau sensitif
- Kecemasan meningkat
- Risiko depresi lebih tinggi
Otak yang lelah sulit mengatur emosi dengan baik. Bahkan, kurang tidur kronis dapat memicu atau memperburuk gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
4. Menurunkan Fungsi Otak dan Konsentrasi
Salah satu dampak paling langsung dari kurang tidur adalah penurunan fungsi kognitif. Otak menjadi sulit fokus, sulit mengingat informasi, dan kemampuan mengambil keputusan pun menurun.
Kekurangan tidur selama beberapa malam saja bisa membuat performa otak setara dengan seseorang yang mabuk alkohol. Bagi pelajar, mahasiswa, atau pekerja, ini jelas sangat merugikan.
5. Memperlambat Metabolisme dan Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Tidur memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, seperti ghrelin (yang meningkatkan nafsu makan) dan leptin (yang memberi sinyal kenyang). Kurang tidur meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga tubuh merasa lebih lapar dan sulit kenyang.
Tak heran jika kurang tidur sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan obesitas. Ditambah lagi, saat lelah, orang cenderung memilih makanan tinggi gula dan lemak untuk “mengisi energi cepat”.
6. Mengganggu Kesehatan Kulit dan Penampilan
Tidur yang cukup membantu kulit melakukan regenerasi. Kurang tidur bisa menyebabkan:
- Wajah pucat atau kusam
- Mata bengkak dan lingkaran hitam (mata panda)
- Penuaan dini akibat peningkatan hormon stres (kortisol)
Jadi, jika ingin kulit sehat dan wajah segar, tidur cukup adalah perawatan alami yang tidak boleh dilewatkan.
7. Menurunkan Produktivitas dan Meningkatkan Risiko Kecelakaan