Tampang.com | Hidup di kota sering dianggap sebagai simbol kemajuan, namun di balik kilau gedung pencakar langit dan aktivitas yang padat, muncul masalah yang kian mengkhawatirkan: gangguan kesehatan mental. Mulai dari stres berkepanjangan, kecemasan, hingga depresi, kini menjadi gejala umum yang dialami warga urban.
Lonjakan Kasus Gangguan Mental di Wilayah Perkotaan
Data Kementerian Kesehatan tahun 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 34% penduduk perkotaan mengalami gejala stres atau gangguan mental ringan hingga sedang. Angka ini melonjak dibandingkan satu dekade lalu, yang hanya sekitar 18%.
“Urbanisasi membawa tekanan besar—dari biaya hidup, pekerjaan kompetitif, hingga kehilangan koneksi sosial. Itu semua menjadi pemicu stres kronis,” ujar Intan Sari, M.Psi, seorang psikolog klinis di Jakarta.
Ritme Cepat, Ruang Terbatas untuk Ketenangan
Gaya hidup di kota besar sering menuntut semua serba cepat. Waktu tidur berkurang, aktivitas fisik minim, dan ruang hijau terbatas. Situasi ini mengikis kualitas hidup dan memperburuk kesehatan mental masyarakat.