“Jika kita ingin menurunkan angka depresi dan bunuh diri, kita harus mulai dari edukasi. Ajari anak-anak mengenali emosi, mengelola stres, dan mencari bantuan ketika butuh,” ujar Ika.
Program corporate wellness di tempat kerja juga harus lebih serius dijalankan. Perusahaan bisa menyediakan sesi konseling berkala dan memperhatikan keseimbangan kerja-kehidupan karyawan, bukan hanya target keuntungan.
Masyarakat Perlu Belajar Saling Dukung
Menghadapi krisis kesehatan mental tidak bisa dilakukan oleh individu semata. Perlu kerja kolektif dari keluarga, komunitas, dan pemerintah. Dukungan sosial yang kuat terbukti membantu proses penyembuhan dan pencegahan gangguan mental.
“Kadang yang dibutuhkan bukan solusi, tapi empati. Dengarkan, temani, dan jangan menghakimi. Kita semua bisa jadi bagian dari sistem dukungan itu,” tutup Ika.