Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN merespons dengan membangun KEK Sanur di Bali — sebuah proyek besar yang ditujukan untuk menyaingi destinasi wisata medis luar negeri.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pembangunan KEK Sanur bukan hanya untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dalam negeri, tapi juga sebagai langkah strategis menyambut bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Saat ini, rata-rata usia produktif penduduk Indonesia adalah 30,4 tahun. Artinya, dalam 20-30 tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi lonjakan warga usia lanjut yang secara alami akan lebih banyak membutuhkan layanan kesehatan berkualitas.
“Bayangkan, pada 2045 hingga 2060 nanti, mereka yang sekarang berada di usia produktif akan memasuki masa lansia. Kita harus siap dengan sistem layanan kesehatan yang kuat sejak sekarang,” terang Erick.
KEK Sanur: Kompleks Layanan Kesehatan Terintegrasi Pertama di Indonesia
Kawasan Ekonomi Khusus Sanur bukan sekadar proyek rumah sakit biasa. Ini adalah kompleks kesehatan terintegrasi pertama di Indonesia yang memadukan berbagai elemen dalam satu kawasan strategis. KEK Sanur mencakup:
-
Rumah sakit bertaraf internasional
-
Klinik spesialis berbagai bidang
-
Pusat riset dan inovasi medis
-
Fasilitas hotel dan akomodasi penunjang
-
Pusat konvensi dan pelatihan tenaga kesehatan
Diharapkan, fasilitas ini akan menjadi magnet wisata medis domestik dan internasional, serta memperkuat sistem layanan kesehatan nasional tanpa membuat warga Indonesia harus ke luar negeri.
Menekan Arus Pengobatan ke Luar Negeri & Meningkatkan Ekonomi Lokal
Salah satu target utama dari KEK Sanur adalah menekan jumlah masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri. Dengan kualitas layanan yang tak kalah dari negara tetangga, masyarakat akan memiliki alternatif pengobatan berkualitas tanpa perlu meninggalkan tanah air.