"Stroke menempati urutan tinggi dalam penyakit neurologi, bukan hanya pada lansia, tetapi juga pada rentang usia 10-80 tahun," papar Dr. Dodik.
Beliau juga memberi peringatan bahwa penderita stroke rentan terhadap penyakit lain, seperti hipertensi, jantung, dan diabetes, yang semua terkait dengan faktor risiko stroke.
Lebih jauh, Dr. Dodik mengingatkan masyarakat untuk memahami tanda dan gejala stroke melalui peringatan SeGeRa Ke RS, yang terdiri dari:
1. Senyum tidak simetris
2. Gerak tubuh melemah secara tiba-tiba
3. Kesulitan berbicara, kebas, atau kesemutan pada satu sisi tubuh
4. Rabun pada salah satu mata
5. Sakit kepala hebat atau pusing secara tiba-tiba
"Biasanya kita dengar peringatan dari Kementerian Kesehatan, yakni SeGeRa Ke RS, untuk membantu mengenal gejala stroke," tutur Dr. Dodik.
Mempertahankan Kesadaran akan Bahaya Stroke
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya stroke, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian stroke di Indonesia. Upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ini perlu terus ditingkatkan melalui sosialisasi, edukasi, dan peningkatan akses layanan kesehatan.