Schizofrenia, meskipun lebih jarang terjadi, tetap menjadi salah satu perhatian utama dalam penanganan kesehatan jiwa. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan dalam persepsi, pemikiran, dan perilaku individu yang terkena. Penyandang schizofrenia membutuhkan dukungan medis dan sosial yang berkelanjutan untuk memastikan kualitas hidup yang optimal.
Kemenkes telah melakukan upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mental melalui berbagai program, termasuk peningkatan jumlah fasilitas kesehatan jiwa, pelatihan untuk tenaga kesehatan, dan edukasi masyarakat. Dalam upayanya meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental, Kementerian Kesehatan juga aktif dalam menyuarakan pentingnya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental di berbagai forum nasional maupun internasional.
Pentingnya kesadaran akan kesehatan mental juga disoroti dalam Rencana Aksi Kesehatan Jiwa Dunia 2013-2020 yang telah diadopsi oleh World Health Organization (WHO). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan standar internasional.
Di sisi lain, masalah kesehatan mental juga seringkali terkait dengan stigma dan diskriminasi. Masyarakat perlu berperan aktif dalam menghilangkan stigma yang melekat pada penyandang masalah kesehatan mental agar mereka dapat mendapatkan akses penuh terhadap pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.