Pendekatan inklusif ini diyakini menjadi kunci keberhasilan dalam merespons pandemi di masa depan. Sebab, seperti yang telah terbukti dari pengalaman pandemi sebelumnya, tidak ada negara yang benar-benar aman sampai seluruh dunia terlindungi.
Perjanjian ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga tentang keadilan, keberlanjutan, dan solidaritas kemanusiaan. Dengan menjadi penggerak utama dalam kesepakatan bersejarah ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya di ranah global, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masa depan umat manusia.
Keterlibatan Indonesia yang aktif dan konsisten menunjukkan bahwa negara berkembang pun mampu menjadi pelaku utama dalam menyusun arsitektur kesehatan dunia. Kini, tantangan berikutnya adalah memastikan semua pihak berkomitmen melaksanakan kesepakatan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.