Hubungan antara olahraga dan kesehatan mental juga dapat dilihat dari segi interaksi sosial yang terjadi saat berolahraga. Banyak orang melakukan olahraga dalam kelompok, seperti tim olahraga atau kelas kebugaran. Interaksi dengan orang lain selama kegiatan fisik ini memberikan dukungan sosial yang penting. Dukungan sosial telah terbukti dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga memperkuat jaringan sosial kita.
Selain pengaruh fisiologis dan sosial, ada juga aspek psikologis yang berperan dalam hubungan antara olahraga dan kesehatan mental. Berolahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri seseorang. Melalui pencapaian dalam olahraga, baik itu meningkatkan daya tahan, kekuatan, atau kemampuan teknik tertentu, seseorang dapat merasa lebih bangga pada diri sendiri. Rasa pencapaian ini berkontribusi pada pemikiran positif dan membantu seseorang merasa lebih baik tentang diri mereka dan kemampuannya.
Kegiatan olahraga juga bisa menjadi bentuk meditasi bagi banyak orang. Ketika tubuh bergerak, pikiran dapat lebih fokus pada saat itu dan mengurangi kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Olahraga seperti yoga dan tai chi, yang menggabungkan gerakan fisik dengan teknik pernapasan, diketahui memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental, meningkatkan ketenangan pikiran, serta mengurangi gejala depresi dan kecemasan.