Dalam beberapa dekade terakhir, pengobatan tradisional berbasis herbal semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Praktik ini telah ada selama ribuan tahun, digunakan oleh berbagai budaya untuk mengobati berbagai penyakit dan menjaga kesehatan. Namun, seiring dengan berkembangnya dunia kedokteran modern, muncul pertanyaan besar: apa kata sains mengenai efektivitas dan keamanan pengobatan tradisional ini?
Herbal, yang merupakan bahan utama dalam pengobatan tradisional, diambil dari tanaman dan digunakan dalam berbagai bentuk, mulai dari ramuan, teh, hingga ekstrak. Banyak orang menggunakan herbal untuk mengatasi masalah kesehatan sehari-hari, seperti flu, flu perut, atau masalah pencernaan. Beberapa tumbuhan yang sering digunakan dalam herbal di Indonesia antara lain jahe, kunyit, dan lidah buaya.
Sains menunjukkan bahwa beberapa senyawa aktif dalam herbal mampu memberikan manfaat kesehatan. Misalnya, kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan penyebab berbagai penyakit kronis. Namun, efektivitas senyawa ini sering kali tergantung pada cara pemrosesan dan cara konsumsinya.