Untuk mengurangi risiko, pertimbangkan untuk mengolah kentang dengan merebus atau menggunakan air fryer, serta hindari menggoreng hingga terlalu cokelat.
2. Biskuit dan Kue Kering: Manis di Mulut, Ancaman Bagi Kesehatan
Biskuit kemasan dan kue kering biasanya dipanggang pada suhu tinggi untuk mendapatkan tekstur renyah. Sayangnya, proses ini juga menyebabkan terbentuknya akrilamida, terutama pada produk yang menggunakan gula rafinasi dan bahan pengawet.
Kandungan akrilamida pada biskuit bisa bervariasi antara 160 hingga 1.000 µg/kg, tergantung bahan dan metode panggang. Jika Anda gemar menikmati biskuit bersama teh atau kopi, sebaiknya pilih versi buatan sendiri dengan bahan alami seperti tepung gandum utuh dan tanpa pemanis buatan.
3. Roti Panggang: Semakin Gelap, Semakin Berisiko
Warna cokelat keemasan pada roti panggang memang menggoda, tetapi ini juga bisa menjadi indikator pembentukan akrilamida. Roti yang dipanggang hingga berwarna gelap mengandung lebih banyak zat kimia ini dibandingkan roti yang hanya dipanaskan sebentar.
Data menunjukkan bahwa roti panggang memiliki kadar akrilamida antara 50 hingga 500 µg/kg, dengan level tertinggi ditemukan pada bagian yang paling gelap. Sebagai alternatif yang lebih aman, gunakan roti gandum utuh atau multigrain dan panggang sebentar saja hingga warnanya keemasan muda, bukan kecokelatan pekat.
4. Kopi: Minuman Energi yang Perlu Diwaspadai
Kopi adalah salah satu minuman paling digemari di dunia, namun tak banyak yang tahu bahwa biji kopi menghasilkan akrilamida selama proses roasting. Jenis sangrai yang lebih gelap biasanya mengandung lebih sedikit akrilamida karena zat tersebut cenderung terurai di suhu sangat tinggi, tetapi kopi sangrai ringan justru bisa menyimpan lebih banyak zat ini.
Menurut studi, kopi bubuk instan dapat mengandung 100 hingga 400 µg/kg, sementara kopi seduh memiliki kandungan antara 5 hingga 20 µg/L. Untuk meminimalkan paparan, batasi konsumsi kopi dan pilih kopi berkualitas dari biji yang dipanggang optimal, bukan produk instan sembarangan.